HANOI - Kumandang adzan bergema dari sebuah masjid Al-Noor, Hanoi, Utara Vietnam. Suara itu sekaligus jadi pertanda dimulainya aktivitas komunitas muslim.
"Kami bangun pukul 04.15 setiap pagi untuk menunaikan shalat subuh sekaligus memulai hari baru," ungkap Doan Hong Cuong, salah seorang muslim yang menjadi pengurus masjid tersebut seperti dikutip surat kabar VietNamNet, Senin (12/11).
Sejak lama, Cuong dipercaya untuk mengurusi satu-satu Masjid di wilayah Utara negeri komunis tersebut.Cuong mengungkap ketika matahari terbit, seluruh anggota keluarganya mulai bekerja. Anaknya yang paling tua, membuka warung kelontong miliknya. Sementara, cucunya pergi ke sekolah dan para perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Lahir di Hanoi, Cuong adalah keturunan Pakistan. Ayahnya berasal dari Pakistan yang menikahi ibunya yang merupakan warga negara Vietnam. Mereka lalu menetap di Hanoi pada tahun 1940. Saat itu, komunitas kecil Muslim Hanoi mulai terbentuk. "Ketika sebagian besar umat Islam memilih ke Selatan semasa perang saudara, ayah saya memilih untuk menetap di Hanoi untuk mengurusi masjid," papar dia.
Pada tahun 1963, ayah Cuong meninggal. Tanggung jawab masjid segera dilimpahkan kepada Cuong dan kakak tertuanya. Masjid Pertama Al-Noor adalah masjid pertama dan satu-satunya di Vietnam Utara. Masjid ini dibangun oleh rombongan Muslim India yang tengah melakukan perjalanan bisnis pada tahun 1890.
Kebetulan, ayah Cuong merupakan salah seorang keturunan dari rombongan itu.Bangunan masjid begitu kecil dengan luas hanya 700 meter persegi. Yang istimewa, gaya arsitektur masjid ini menampilkan kekhasan budaya India, seperti sebuah kubah, pintu melengkung dan satu menara menjulang.
Seluruh bagian masjid dicat putih. Masjid ini selalu dibuka, itu dimaksudkan untuk mempermudah Muslim melaksanakan shalat lima waktu dan aktivitas keagamaan lainnya. Khusus, shalat Jumat jumlah jamaah yang datang mencapai 200 orang. Cuong mengaku akan terus mengurusi masjid itu hingga akhir hayatnya.
"Yang paling penting dalam hidup ini adalah beribadah dan berbuat baik," ungkapnya. Menurut Cuong, Islam tidak melarang Muslim menikmati hidup dan bekerja keras.Sayang kondisi masjid ini mulai rusak karena faktor usia bangunan. Melihat kondisi itu, Komunitas Muslim berencana untuk melakukan pertemuan untuk membahas kondisi masjid.
Populasi muslim di Vietnam mencapai 73.000 jiwa atau sekitar 0,1 persen. Sebagian besar muslim berasal dari etnis Khmer, Melayu, Cina, dan Arab. Mereka kebanyakan menetap di Selatan. Tak heran, jumlah masjid di Selatan mencapai 79 bangunan.
"Kami bangun pukul 04.15 setiap pagi untuk menunaikan shalat subuh sekaligus memulai hari baru," ungkap Doan Hong Cuong, salah seorang muslim yang menjadi pengurus masjid tersebut seperti dikutip surat kabar VietNamNet, Senin (12/11).
Sejak lama, Cuong dipercaya untuk mengurusi satu-satu Masjid di wilayah Utara negeri komunis tersebut.Cuong mengungkap ketika matahari terbit, seluruh anggota keluarganya mulai bekerja. Anaknya yang paling tua, membuka warung kelontong miliknya. Sementara, cucunya pergi ke sekolah dan para perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Lahir di Hanoi, Cuong adalah keturunan Pakistan. Ayahnya berasal dari Pakistan yang menikahi ibunya yang merupakan warga negara Vietnam. Mereka lalu menetap di Hanoi pada tahun 1940. Saat itu, komunitas kecil Muslim Hanoi mulai terbentuk. "Ketika sebagian besar umat Islam memilih ke Selatan semasa perang saudara, ayah saya memilih untuk menetap di Hanoi untuk mengurusi masjid," papar dia.
Pada tahun 1963, ayah Cuong meninggal. Tanggung jawab masjid segera dilimpahkan kepada Cuong dan kakak tertuanya. Masjid Pertama Al-Noor adalah masjid pertama dan satu-satunya di Vietnam Utara. Masjid ini dibangun oleh rombongan Muslim India yang tengah melakukan perjalanan bisnis pada tahun 1890.
Kebetulan, ayah Cuong merupakan salah seorang keturunan dari rombongan itu.Bangunan masjid begitu kecil dengan luas hanya 700 meter persegi. Yang istimewa, gaya arsitektur masjid ini menampilkan kekhasan budaya India, seperti sebuah kubah, pintu melengkung dan satu menara menjulang.
Seluruh bagian masjid dicat putih. Masjid ini selalu dibuka, itu dimaksudkan untuk mempermudah Muslim melaksanakan shalat lima waktu dan aktivitas keagamaan lainnya. Khusus, shalat Jumat jumlah jamaah yang datang mencapai 200 orang. Cuong mengaku akan terus mengurusi masjid itu hingga akhir hayatnya.
"Yang paling penting dalam hidup ini adalah beribadah dan berbuat baik," ungkapnya. Menurut Cuong, Islam tidak melarang Muslim menikmati hidup dan bekerja keras.Sayang kondisi masjid ini mulai rusak karena faktor usia bangunan. Melihat kondisi itu, Komunitas Muslim berencana untuk melakukan pertemuan untuk membahas kondisi masjid.
Populasi muslim di Vietnam mencapai 73.000 jiwa atau sekitar 0,1 persen. Sebagian besar muslim berasal dari etnis Khmer, Melayu, Cina, dan Arab. Mereka kebanyakan menetap di Selatan. Tak heran, jumlah masjid di Selatan mencapai 79 bangunan.
Sumber : ROL
0 komentar:
Posting Komentar