ilustrasi |
ISLAMABAD - Harus diakui kemampuan berbahasa Inggris masyarakat dunia Islam cenderung rendah. Itu berdampak pada kesulitan masyarakat dunia Islam untuk turut memperkaya dunia dengan norma-norma, nilai-nilai, budaya dan peradaban Islam.
Kondisi itu diungkapkan pejabat Presiden International Islamic University Islamabad (IIUI), Sajidur Rehman, Rabu kemarin, saat membuka konferensi Sastra dan Kondisi Postkolonial di Islamabad. "Bahasa sebagai media komunikasi dan penanaman ide-ide, konsep, cita-cita dan nilai-nilai memainkan peran yang sangat penting," kata dia seperti dikutip thenational.ae, Kamis (15/11)
Sebelum dominasi Inggris, Persia dan Arab, ujarnya, adalah bahasa utama yang memiliki tradisi pembelajaran Islam, budaya dan peradaban. Itu terlihat dari berbagai puisi dan prosa.
Menurut Rehman, dominasi itu selanjutnya memudar. Kolonialisme membawa kultur baru yang mempengaruhi dunia Islam.
Skenario segera berubah. Dunia Islam dituntut untuk menguasai bahasa Inggris. Karena melalui bahasa tersebut akan terbuka berbagai macam literatur yang berguna bagi peradaban Islam di masa depan.
"Saya kira saat ini telah ada upaya ke sana. Insya Allah, kita diberikan kekuatan untuk lebih dan terus semangat melanjutkan rintisan itu," kata dia.
Dari : Berita Republika
0 komentar:
Posting Komentar