LONDON - Tuduhan David Cameron bahwa sebuah sekolah di London memiliki hubungan dengan ekstremisme Islam dibantah oleh pemerintah Inggris.
Investigasi oleh Dewan Haringey tidak menemukan bukti adanya pengaruh "tak pantas" di sekolah Yayasan Shakhsiyah Islam (ISF), di Tottenham, London Utara.
Penyelidikan itu diluncurkan beberapa minggu sebelum Cameron menyerang Perdana Menteri dalam Question Time, mengklaim bahwa ISF adalah sebuah yayasan Islam ekstremis dan merupakan garda depan untuk kelompok Muslim radikal, Hizbut Tahrir.
Juru bicara pemerintah mengatakan, "Tidak ada bukti yang ditemukan terkait pengaruh tak pantas di sekolah itu. Mereka telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan para murid belajar tentang berbagai budaya dan tradisi, termasuk kerjasama dengan sebuah sekolah dasar milik Gereja Inggris setempat."
Biaya pemeliharaan untuk sekolah ini – yang sempat dihentikan selama proses penyelidikan – telah dilanjutkan kembali.
Juru bicara itu mengatakan, "Kami akan terus memonitor sekolah itu dan jika ada masalah lain yang mengemuka, kami akan segera memeriksanya."
Para pengajar di sekolah yang dikelola oleh ISF di Slough mengatakan bahwa yayasan itu telah "dimanfaatkan" oleh para politisi.
Gordon Brown telah berjanji untuk menyelidiki klaim yang disodorkan oleh pemimpin partai Konservatif setelah Cameron mengatakan, "Dua sekolah telah didirikan oleh sebuah yayasan Islam ekstremis, ISF, yang merupakan organisasi garda depan Hizbut Tahrir."
"Mereka telah mengamankan sekitar USD 113.000 uang pemerintah, beberapa berasal dari skema Pathfinder, yang tujuannya untuk mencegah kekerasan ekstremisme. Dapatkah kalian menjelaskan bagaimana situasi yang tidak dapat diterima ini muncul?"
Brown menjawab, "Persoalan ini akan diperiksa dengan teliti. Namun saya diberitahu bahwa kedua sekolah yang anda maksudkan itu telah diinspeksi. Saya akan melihat hasil inspeksinya dan memberitahukannya pada anda."
Bulan November lalu, partai Konservatif menahan malu atas klaim yang menyebutkan bahwa USD 100.000 uang para pembayar pajak telah digunakan untuk mendanai sekolah-sekolah yang memiliki hubungan dengan ekstremis Muslim.
Pemimpin Partai Konservatif, David Cameron, menuduh perdana menteri gagal menangani ekstremisme Islam.
Cameron mengklaim dua sekolah di Slough dan Haringey telah mendapat keuntungan dari dana publik meskipun mereka terkait dengan Hizbut Tahrir.
Dana hibah pemerintah sebesar USD 113.000 tahun lalu diberikan kepada ISF (Yayasan Shakhsiyah Islam) yang mengelola dua sekolah untuk anak-anak usia tiga hingga 11 tahun di Waltham Forest, London Utara, dan Slough, Berkshire.
Di bulan Oktober ditemukan bahwa wakil utama yayasan itu dan "pemilik" sekolah di Slough adalah Yusra Hamilton, seorang anggota Hizbut Tahrir dan istri dari juru bicara utama kelompok tersebut, Taji Mustafa.
Farah Ahmed, kepala sekolah di sekolah itu, juga dituduh merupakan anggota Hizbut Tahrir dan telah menulis di sebuah jurnal mengutuk konspe materialisme dan kebebasan Barat yang korup.
Taji Mustafa, perwakilan media dari Hizbut Tahrir Inggris, mengatakan "Kebohongan David Cameron bahwa Hizbut Tahrir menjalanan sekolah, menerima dana pemerintah dan mempromosikan kebencian serta kekerasan adalah upaya putus asa lain untuk meningkatkan rating jajak pendapat partai Konservatif."
Ia menambahkan, "Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik Islam. Kami tidak mengelola Yayasan Shakhsiyah Islam atau sekolah lainnya, dan tidak pernah mengelola sebuah sekolah sebelumnya."
Sebuah sumber menyebutkan bahwa sekolah-sekolah ISF tidak menerima dana publik karena mereka bersifat independen.
Sumber : suaramedia.com
0 komentar:
Posting Komentar