ilustrasi |
Allah SWT, kata Luqman al-Hakim, telah secara naluriah menjadikan orang tua rela terhadap anaknya.
Kedua orang tua bersedia mengorbankan apa saja demi anaknya tanpa keluhan. Maka, sudah sepantasnyalah sang anak menghormati ibu dan bapaknya.
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan aku rela kepadamu sehingga dia tidak mewasiatkan aku terhadapmu, tetapi dia belum menjadikan engkau rela kepadaku maka dia mewasiatkanmu berbakti kepadaku,” pesan Luqman.
Meskipun demikian, Luqman menyatakan, seorang anak boleh tidak setuju pada orang tua bila keduanya memaksanya untuk mempersekutukan Allah.
Bahwa sang anak harus mampu berpegang dalam prinsipnya dan tetap mengikuti jalan untuk kembali pada Allah meskipun kedua orang tuanya memaksanya untuk berkata jangan.
Luqman pun tidak lupa menasihati anaknya untuk mengerjakan shalat dan bersabar atas segala masalah yang dihadapinya.
“Memang engkau akan mengalami banyak tantangan dan rintangan dalam melaksanakan tuntutan Allah, karena itu tabah dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.”
Dia juga mengingatkan agar anaknya tidak berjalan di dunia dengan kesombongan dan keangkuhan. “Dan, sederhanakanlah dalam berjalanmu dan lunakkanlah suaramu,” ujarnya.
Luqman mengakhiri nasihat yang mencakup pokok-pokok tuntutan agama. Di sana ada akidah, syariat, dan akhlak, tiga unsur dalam ajaran Alquran. Di sana ada akhlak terhadap Allah, terhadap orang lain, dan terhadap diri sendiri.
Ada juga perintah moderasi yang merupakan ciri dari segala macam kebajikan serta perintah bersabar yang merupakan syarat mutlak meraih sukses, duniawi dan akhirat. Demikian Luqman mendidik anaknya, dengan hikmah yang patut dicontoh.
Sumber : republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar