Google.com |
HALINDSHOP - Islam tidak hanya tumbuh pesat di Timur Tengah dan Asia Tenggara saja. Tak sedikit negara-negara berfaham sekular yang dipenuhi umat muslim.
Ya, negara sekular adalah salah satu konsep sekulerisme, dimana sebuah negara menjadi netral dalam permasalahan agama. Negara tersebut juga tidak mendukung orang atau warganya yang memelulk agama tertentu, maupun orang yang tidak beragama.
Deskripsi negara sekular juga bisa disebut sebagai negara yang mencegah agama ikut campur dalam masalah pemerintahan. Negara sekular juga mencegah agama menguasai pemerintahan atau kekuatan politik.
Dibalik sistem sekular tersebut, Islam mampu berkembang dan memikat banyak orang di negara-negara sekular, khususnya di Benua Biru alias negara-negara di Eropa.
Perlahan tapi pasti, sejumlah negara-negara di Eropa yang berpaham sekular, mulai menerima kedatangan Islam.
Setidaknya ada lima negara berpaham sekular di Eropa yang mulai disesaki umat Muslim. Meski masih menjadi minoritas, tapi umat Islam di Eropa menguasai beberapa sektor penting.
Banyak faktor yang membuat Islam berkembang pesat di Eropa. Awalnya, beberapa negara di Eropa adalah wilayah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah, yang berpusat di Turki.
Setidaknya ada sebelas negara Eropa berpaham sekuler yang menjadi rumah bagi umat Islam. Yuk simak ulasannya.
Peringkat pertama diduduki Negeri Napoleon Bonaparte, Prancis.
1. Prancis
muslim prancis |
Islam adalah satu dari beragam agama di Prancis. Meski sebenarnya Islam bukan agama baru di Prancis.
Prancis daratan maupun wilayah kependudukannya di luar Eropa, Islam berkembang pesat disana. Imigrasi massal muslim ke Prancis pada abad 20 dan 21, adalah faktor utama Prancis disebut-sebut 'surga' bagi imigran muslim.
Imigran muslim yang datang ke Prancis menjadikan negara tersebut menjadi salah satu negara dengan komunitas muslim terbesar di Eropa. Pertumbuhan Islam di Prancis juga didorong penduduk pribumi yang berpindah agama ke Islam, alias menjadi mualaf.
Sayang seribu sayang. Paham sekular yang dianut Prancis, membuat muslimah dilarang mengenakan jilbab, apalagi burka atau cadar. Larangan itu bahkan dilegalkan dengan dikeluarkannya Undang-Undang.
Banyak versi mengenai jumlah muslim di Prancis. Menurut Departemen Negara Amerika, pada 2006 terdapat sekitar 10 persen umat muslim dunia tinggal Prancis. Buku yang diterbitkan Badan Intelijen Pusat Amerika (CIA), CIA World Factbook, menyatakan ada sekitar 5-10 persen populasi muslim di Prancis.
Jumlah itu diperkuat dari jajak pendapat yang menyatakan tiga persen dari jumlah total penduduk Prancis memeluk Islam. Pada 2000, Kementerian Dalam Negeri Prancis memperkirakan ada 4,1 juta orang yang dilahirkan dalam keluarga Islam.
Sekitar 40 ribu warga Prancis menjadi mualaf. Ada juga yang memperkirakan jumlah muslim di Prancis mencapai tujuh juta jiwa pada 2009.
Berpaham komunis, bukan berarti tidak ada umat Islam di Rusia. Islam yang sudah menancapkan kukunya di Rusia sejak abad ke-16, menjadi agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks.
2. Rusia
muslim rusia |
Sekitar 21 sampai 28 juta penduduk atau 15 sampai 20 persen dari sekitar 142 juta penduduk Rusia memeluk agama Islam. Kehidupan Muslim Rusia sekarang juga kian membaik dibanding masa komunis menguasai negara keturunan Uni Soviet tersebut.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia, Vladimir Putin memberikan jabatan menteri kepada seorang muslim. Kebijakan ini semakin mengakui eksistensi Muslim Rusia.
Menurut United States Department of State, umat Islam di Rusia dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yang tinggal di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia. Di antaranya Avar, Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak bilangan warga negara Dagestan.
Di Volga Basin tengah ada penduduk besar Tatar dan Bashkir, kebanyakan mereka memeluk Islam. Banyak muslim Rusia juga tinggal di Perm Krai dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod, Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast - kebanyakan kaum Tatar.
Penyusun : Zainul Hakim
Sumber: Uniknya.com
0 komentar:
Posting Komentar