Kairo - Pemerintah Aljazair berhasrat mempelajari pengalaman Indonesia ihwal pengelolaan jamaah haji yang dinilainya berhasil.
"Kami kagum dan bangga dengan cara Indonesia mengelola jamaah hajinya. Kami ingin belajar dan bertukar pengalaman," kata Menteri Agama dan Wakaf Aljazair Bouabdullah Ghulamallah seperti dikutip siaran pers KBRI Aljazair, Selasa.
Disebutkan, Menteri Ghulamallah saat menerima Duta Besar RI untuk Aljazair Ahmad Ni'am Salim di kantor Kemenag Aljazair pada Senin (5/11), belasan belajar dari Indonesia karena meski jamaah haji Indonesia jauh lebih banyak dari Aljazair, tetapi pengelolaan jamaahnya lebih baik.
Ia merujuk pada pengelolaan jamaah haji Indonesia setiap musim haji berkisar 200 ribu orang, sementara Aljazair yang berpenduduk 37 juta jiwa memiliki jamaah 37 ribu orang sesuai kuota haji yang ditetapkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Dalam kesempatan itu, Menag Aljazair merencanakan akan segera mengirimkan satu delegasi yang dipimpin direktur jenderal haji Kementerian Haji Aljaziar ke Indonesia untuk menimba pengalaman sistem pengelolaan jamaah haji Indonesia, mulai dari persiapan keberangkatan jamaah ke Tanah Suci hingga kepulangan mereka.
"Diharapkan dengan adanya kunjungan ini, kedua kementerian nantinya bisa menjalin kerja sama yang semakin erat guna menciptakan pelayanan jamaah yang lebih berkualitas," katanya.
Menanggapi keinginan pemerintah Aljazair tersebut, Dubes Ni'am Salim menyatakan pihaknya menyambut baik dan akan membantu mengkomunikasikannya dengan Kementerian Agama Indonesia.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Fungsi Politik KBRI Aljer Iskandar Abdullah, Sekretaris Dubes Muhammad Nur Hayid dan Staf Fungsi Almunir Mukhtar sebagai penerjemah.
Selain soal Haji, Dubes Niam Salim dalam pertemuan itu juga menyingung tentang rencana kerja sama kedua negara dalam upaya pemberantasan terorisme. (*)
Sumber : jurnalhajiumroh.com
0 komentar:
Posting Komentar