ilustrasi |
Washington - Otoritas Iran mengklaim berhasil 'menangkap' sebuah pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS). Namun pihak Gedung Putih dan militer AS membantah hal tersebut. Mereka bersikeras bahwa tidak ada satu pun pesawat AS yang hilang.
"Tidak ada bukti kuat bahwa klaim Iran memang benar adanya," ujar juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, seperti dilansir AFP, Rabu (5/12/2012).
Sedangkan pihak militer AS menegaskan, tidak ada satu pun pesawat mata-mata miliknya yang hilang. Mereka meragukan pernyataan otoritas Iran yang mengklaim berhasil melumpuhkan sebuah pesawat mata-mata tanpa awak milik AS yang terbang di wilayah Iran.
"Tidak ada satu pun yang hilang baru-baru ini, maupun dalam beberapa bulan terakhir," jelas juru bicara US Fifth Fleet, Komandan Jason Salata. US Fifth Fleet merupakan satuan dari Angkatan Laut AS yang bertanggung jawab atas operasi militer AS di Teluk Persia, Laut Merah, Laut Arab dan pantai Afrika.
Salata juga menyatakan, operasi militer AS di Teluk Persia tidak pernah melanggar wilayah kedaulatan negara lain, terutama Iran. Hal ini menanggapi pernyataan Iran yang menyebut AS telah menyusup ke wilayah Iran.
"Operasi militer kami selalu sesuai dengan hukum internasional," tegas Salata.
Pada Selasa (4/12), pihak militer Iran mengklaim berhasil 'menangkap' sebuah pesawat mata-mata tak berawak milik AS yang berjenis Boeing-ScanEagle. Pesawat mata-mata ini memiliki kemampuan terbang jarak pendek, yakni sejauh 100 km dengan menggunakan mesin baling-baling dan memiliki panjang sayap 3 meter. Namun Iran tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana mereka bisa mendapatkan pesawat tersebut.
Beberapa negara di dunia termasuk AS menggunakan pesawat mata-mata jenis ScanEagle dalam operasi militernya di wilayah Teluk Persia. AS juga menggunakan pesawat tipe tersebut dalam operasinya di Irak.
(nvc/ita)
0 komentar:
Posting Komentar