Muslim Rusia. |
RUSIA - Pemerintah Rusia berencana untuk menyetujui pembangunan enam masjid baru di Moskow, namun memicu penentangan oleh kelompok nasionalis yang menyerukan referendum publik mengenai pembangunan tempat ibadah umat Islam tersebut.
"Saya tidak ingin sebuah masjid akan dibangun di dekat gedung apartemen saya," kata Alexander Belov, pemimpin gerakan nasionalis Russkiye, kepada kantor berita Interfax pada Senin, 17 Desember, sebagaimana dilansir onislam.net.
"Tapi aku tidak tinggal di Lyublino atau Butovo, saya tinggal di Orekhovo."
Pemerintah setempat telah mengumumkan rencana untuk membangun enam masjid baru di Moskow untuk membantu memenuhi kebutuhan religius yang terus tumbuh dari komunitas Muslim.
"Dewan Muslim Eropa Rusia sudah tahu tiga lokasi, yang akan disetujui setelah beberapa tahun perdebatan," koran Izvestia melaporkan.
"Mereka berada di (daerah) Southern Butovo, Lyublino, dan dekat stasiun metro Shosse Entuziastov."
Sebuah sumber di pemerintah Moskow telah mengkonfirmasikan kepada Interfax bahwa tiga lokasi di Lyublino, Butovo, dan Shosse Entuziastov telah disetujui, meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat.
"Kami telah menyetujui beberapa permintaan, yang sekarang akan dibahas dengan warga dan prefektur setempat," kata sumber itu. Sebuah sumber di kantor walikota Moskow juga mengatakan permintaan lain yang dibuat oleh organisasi-organisasi Islam yang sekarang sedang dipertimbangkan.
"Setidaknya ada 1,5 juta Muslim di Moskow," kata Sheikh Ravil Gainutdin, ketua Dewan Mufti Rusia.
"Jika kita membagi angka ini dengan sepuluh wilayah, kita akan melihat bahwa perlu ada setidaknya satu masjid yang menampung hingga 1.500 orang per 150.000 Muslim."
Penentangan terhadap pembangunan masjid bukanlah hal yang baru di Moskow. Awal tahun ini, ratusan warga dari kawasan Mitino melakukan protes menentang pembangunan sebuah pusat kebudayaan Islam di pinggir wilayah mereka. Dua tahun lalu, kejadian serupa di wilayah Tekstilshchiki di bagian timur kota terjadi, dimana penduduk lokal mengangkat senjata melawan pembangunan sebuah masjid di sebuah taman.
Kebutuhan Muslim
"Kita perlu bertanya penduduk setempat," kata Belov, pemimpin gerakan nasionalis, kepada Interfax.
"Kita harus mengikuti praktik negara Eropa mengambil pendapat penduduk dalam segala hal. Dengan begitu, semuanya akan sangat damai dan tenang. "
Pembangunan masjid telah menemui penentangan di beberapa negara Eropa. Di Swiss, para pemilih Swiss telah mendukung referendum untuk melarang pembangunan menara masjid di negara itu. Di Moskow, pemerintah menyatakan mendapatan dukungan dari aktivis hak asasi manusia di Rusia.
"Ada banyak Muslim dan masjid sangat sedikit di Moskow," kata veteran aktivis gerakan hak asasi manusia Rusia dan Ketua Kelompok Moskow Helsinki, Lyudmila Alekseyeva.
"Tidak ada ruang yang cukup, terutama pada hari libur. Masjid (sungguh) diperlukan."
Namun, dia juga mengatakan bahwa pemerintah harus memperhatikan pendapat masyarakat tentang rencana pembangunan masjid.
"Tentu saja, kita harus memperhatikan pendapat warga setempat. Beberapa orang tidak ingin masjid dekat gedung-gedung apartemen mereka. Beberapa orang tidak menginginkan gereja Ortodoks. Beberapa orang tidak ingin sesuatu yang lain. Anda selalu dapat memilih bangunan yang tidak akan berada di bawah jendela siapa pun."
Meskipun oposisi, para pemimpin Muslim Rusia berjanji untuk melanjutkan usaha-usaha untuk membangun masjid guna membantu memenuhi kebutuhan religius yang tumbuh dalam masyarakat muslim.
"Akan ada sebuah masjid di Butovo dan Lyublino, di mana kita memiliki Universitas Islam Moskow, dan pada Shosse Entuziastov, di mana kita merencanakan untuk membangun sebuah pusat kebudayaan Islam," kata Gainutdin.
Ada sekitar 23 juta Muslim di Federasi Rusia, terutama terkonsentrasi di Kaukasus utara, yang mewakili sekitar 15 persen dari 145 juta penduduknya.
Islam adalah agama terbesar kedua di negara Rusia, setelah Kristen Ortodoks Rusia. Menurut Russia Today, para ahli mengatakan bahwa, pada tahun 2050, umat Islam akan menjadi sekitar setengah dari penduduk Rusia, membuatnya menjadi salah satu negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
Sumber : muslimdaily.net
0 komentar:
Posting Komentar