Taman Nasional Siberut (TNS) sebagai paru-paru dunia terus berusaha menjaga kelestarian alam serta menyelamatkan berbagai habitat lainya yang ada di dalam kawasan TNS tersebut. Tidak terlepas, menjaga kelestarian budaya masyarakat sekitar dengan mengadakan festifal, perlombaan, guna menjaga kebudayaan serta tradisi agar tidak hilang ditelan gelombang arus modernisasi dan budaya luar yang masuk ke Siberut serta Mentawai umumnya.
Berbagai kearifan lokal masyarakat sekitar TNS perlu dilestarikan. Dimana, untuk pengobatan tradisional yang dilakukan Sikerai( dukun-red) menggunakan tumbuhan, daun, serta akar pohon yang banyak tumbuh di kawasan TNS tersebut. Selain itu, adanya ritual penebangan pohon yang dilakukan masyarakat untuk menghormati alam yang dipercaya setiap pohon ada penunggunya. Sebelum melakukan penebangan masyarakat terlebih dahulu menanam pohon sebanyak yang diminta penunggunya dan setiap ritual tersebut berbeda menurut kegunaan kayu yang akan dipakai dijadikan rumah serta perahu.
“ Banyak tarian Mentawai (Turu) menceritakan tentang kehidupan di sekitar TNS dari cerita tari elang (Turu manyang) sampai turu bilou, salah satu primata yang dilindungi dan hanya ada di kawasan hutan Mentawai dan sekarang populasinya hampir punah. Dan hal tersebut, merupakan kearifan lokal yang harus kita terus dijaga dan lestarikan.
Apalagi budaya yang berbau ritual tidak mungkin dapat dilibatkan dalam acara ini, seperti, ritual pengobatan oleh Sikerei, dimana harus ada orang sakit yang akan diobati oleh Sikerei. Tapi mungkin, obat atau bahan dipakai buat pengobatan yang ada di kawasan TNS mungkin bisa kita pamerkan,” ujar M. Yasman, Kepala TNS, kepada Padang- Today, beberapa saat lalu di Kawasan TNS.
Lebih jauh disampaikan, TNS akan tetap berusaha menjaga kelestarian budaya Siberut serta memperkenalkan, tinggal siapa yang akan menggali budaya tersebut. Dan TNS siap memfasilitasi. Masalahnya banyak budaya Siberut yang perlu untuk digali dan dilestarikan karena Siberut serta Mentawa mempunyai banyak kearifan lokal dalam menjaga kelestarian hutan dan Mentawai, dilihat dari segi mana saja sangat bagus dan ini, bisa dimasukan dalam agenda serta promosi wisata, ungkap Yasman mengakhiri.(*)
Sumber : padang-today.com
0 komentar:
Posting Komentar