:
  • SELALU TERCEPAT DAN SELALU MEMAHAMI

    SELECT YOUR LANGUAGE


    Powered By Google Translate

    Film Al-Qur'an Patahkan Fitnah Dunia Islam



    AMERIKA (Berita HALINDSHOP) – Meski telah dibukukan ribuan tahun lalu, hingga saat ini ajaran kitab suci Al-Quran tetap dapat diterapkan dalam kehidupan modern, tidak hanya di negara Islam, namun juga negara Barat, menurut seorang pembuat film asal India, Faruq Masudi yang menyebut Al-Quran sebagai dunia yang dapat menuntun siapa saja yang membacanya menuju perjalanan spiritual.

    Quran Contemporary Connections, sebuah film garapannya, akan dirilis dalam beberapa bulan mendatang, sebuah film dokumenter mengenai penelitian yang dilakukan sekelompok peneliti AS yang mempelajari mengenai pengaruh Al-Quran bagi Muslim.

    "Dalam Islam, seks merupakan hal yang dimuliakan. Allah bukan hanya Tuhan umat Muslim. Bahkan orang-orang Arab berbicara dalam bahasa Yahudi. Umat Nasrani menggunakan kata Allah dalam kepercayaan mereka. Poligami merupakan tindakan yang terpuji. Semua orang dilahirkan dalam keadaan Islam," menurut hasil penelitian tersebut yang dipaparkan dalam website mereka.

    "Film tersebut berisi tema-tema yang seringkali muncul di dalam Al-Quran, termasuk yang dianggap tabu bagi sebagian orang seperti Jihad, wanita, seks, poligami, perdamaian, dan kekerasan," kata Masudi.

    Masudi menjelaskan bahwa Al-Quran menempatkan Islam sebagai agama yang sebetulnya dapat diterima segala jaman, bahkan dalam kehidupan modern seperti demokrasi.

    "Terdapat banyak kesamaan Al-Quran dan Dunia Barat, karena keduanya mengharapkan kebaikan bagi umat manusia. Muslim tidak diperbolehkan menguasai Islam, Al-quran, dan Allah hanya bagi umatnya."

    Masudi, yang sebelumnya pernah membuat beberapa opera sabun dan acara televisi, memutuskan membuat film tersebut untuk menunjukkan pada dunia, terutama bagi dunia Barat, mengenai kebenaran Islam, yang seringkali dikaitkan dengan tragedi 11 September oleh media barat.

    "Tujuanku jelas sekali bahwa Muslim telah dituduh oleh masyarakat non-Muslim, namun kewajiban kita sebagai Muslim untuk memperbaiki citra kita tanpa melalui kekerasan."

    "Islamophobia secara berkala diciptakan sebagai ketakutan ditengah masyarakat AS, dimana masyarakat tersebut sebenarnya merupakan masyarakat yang mencintai perdamaian dan rasa sopan, seperti yang diajarkan dalam Al-Quran."

    "Nilai-nilai antara keduanya sama persis meski memiliki gaya hidup yang berbeda," imbuhnya.

    Sang pembuat film juga mengelak tudingan bahwa Islam tidak memberikan hak yang sama bagi wanita, yang secara jelas telah disebutkan dalam ayat-ayat dan Hadits.

    "Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah menciptakan pria dan wanita dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing."

    Umat Muslim dan media memiliki peran penting bagi citra Islam di mata dunia.

    "Saya tidak mengharapkan orang-orang media akan meliput seluruh isi Al-Quran sebelum umat Muslim sendiri membacanya.", ungkapnya sambil menambahkan bahwa umat Muslim telah gagal menyampaikan kebaikan Al-Quran terhadap umat non-Muslim, sehingga mereka seringkali memiliki pandangan yang salah mengenai Islam.

    Dalam filmnya, Masidi berusaha menunjukkan pada dunia media dan pemerintahan apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui tentang Al-Quran.

    Meski mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, namun Masidi mengakui bahwa filmnya tidak lepas dari kritik pedas masyarakat non-Muslim yang berusaha menghalangi masuknya film tersebut ke masyarakat umum.

    Beberapa distributor mengatakan film tersebut memiliki sudut pandang yang kurang obyektif.

    "Apa yang mereka harapkan sebenarnya adalah hadirnya film "Fitna" dari pihak Muslim, namun saya menolak," katanya, mengacu pada film berjudul "Fitna", diproduksi oleh penganut garis keras Geerts Wilders pada 2007, berisi fitnah terhadap Islam.

    Tidak berhenti di situ, sebuah film dokumenter berjudul "Obsession: Radical Islams War Against the West" juga berisi tuduhan Islam sebagai agama teroris.

    Masalah terbesarnya adalah kurangnya diskusi mengenai isi Al-Quan, yang membuat masyarakat dunia hanya mengetahui sedikit mengenai Islam.

    "Tidak ada yang mencari penyelesaian suatu masalah dalam Al-Quran," katanya. Film ini diharap mampu memberikan gambaran mengenai Al-Quran dan ajaran Islam sehingga dapat mematahkan pandangan keliru yang disebarkan film "Fitna" dan "Obsession". (arby)



    Sumber : suaramedia.com


    0 komentar:

    Posting Komentar