Ilustrasi. |
MAKKAH -- Melalui temannya yang ia kenal di toko kelontong, Katya dipertemukan dengan saudari-saudarinya sesama Muslimah.
Saat pertemuan itu, Katya tak ragu melontarkan banyak pertanyaan tentang Islam dan Muslim. "Mereka sangat membantu saya menemukan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan tentang kehidupan setelah kematian," paparnya seperti disadur Arabnews.com, Rabu (31/10).
"Mereka," lanjut Katya, "memberikan penjelasan itu seperti apa yang dipaparkan Alquran."
Perlahan, ia mulai meyakini prinsip-prinsip Islam bergema dalam dirinya. Titik balik keputusannya memeluk Islam bermula ketika ia membaca ayat-ayat Alquran yang menjelaskan tentang kehidupan awal manusia. (baca: Katya: Membaca Alquran Mendekatkanku kepada Allah SWT).
"Membaca Alquran, membuatku dekat dengan Allah SWT," ungkapnya.
Dengan penuh keberanian dan kekuatan, ia tak lagi ragu untuk memeluk Islam. "Islam menyelamatkanku dari gaya hidup buruk. Islam memberiku suami dan anak-anak dan kehidupan lebih bermartabat," sebutnya mengakhiri.
Saat pertemuan itu, Katya tak ragu melontarkan banyak pertanyaan tentang Islam dan Muslim. "Mereka sangat membantu saya menemukan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan tentang kehidupan setelah kematian," paparnya seperti disadur Arabnews.com, Rabu (31/10).
"Mereka," lanjut Katya, "memberikan penjelasan itu seperti apa yang dipaparkan Alquran."
Perlahan, ia mulai meyakini prinsip-prinsip Islam bergema dalam dirinya. Titik balik keputusannya memeluk Islam bermula ketika ia membaca ayat-ayat Alquran yang menjelaskan tentang kehidupan awal manusia. (baca: Katya: Membaca Alquran Mendekatkanku kepada Allah SWT).
"Membaca Alquran, membuatku dekat dengan Allah SWT," ungkapnya.
Dengan penuh keberanian dan kekuatan, ia tak lagi ragu untuk memeluk Islam. "Islam menyelamatkanku dari gaya hidup buruk. Islam memberiku suami dan anak-anak dan kehidupan lebih bermartabat," sebutnya mengakhiri.
Sumber : republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar