Ketua Umum PP Muhammadiyah (Foto : tribunnews.com) |
JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin memprediksi hubungan antara negara-negara Islam, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat (AS) makin cerah usai terpilihnya Barrack Obama menjadi presiden AS kedua kalinya.
"Hubungan AS dengan negara Islam akan sangat lebih baik jika AS dipimpin Obama," terang Din sebelum membuka Silaturahim Milad Akbar 1 Abad Muhammadiyah di Plaza Indonesia, Rabu (7/11).
kata Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, Obama pernah meng Kutip sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW pada tahu lalu.
Obama mengucapkan Tidak ada seorang pun diantaramu yang beriman sampai dia mendoakan saudaranya seperti ia mendoakan dirinya sendiri. Salah satu hadist Nabi Muhammad SAW seperti yang diriwayatkan Imam Al Bukhari itu dikutip Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama, Jr. saat memberikan sambutan pada National Prayer Breakfast di Hotel Hilton, Washington DC.
Dengan mengutip hadist ini Obama hendak menegaskan kembali keyakinannya bahwa tak ada satu agama pun yang menjadikan kebencian sebagai inti dari ajarannya, serta tidak ada Tuhan yang memperbolehkan umat-Nya menghabisi hidup manusia lain. Obama mengajak para pemuka agama dan tokoh bangsa serta politisi dari berbagai negara yang menghadiri National Prayer Breakfast itu untuk tetap mengingat bahwa kebencian dan konflik yang terjadi di era modern ini seringkali diakibatkan oleh kesalahan dan kekeliruan dalam membaca dan memahami teks kitab suci. Seringkali pula agama dan ajaran agama dijadikan alasan suci yang tak terbantahkan untuk melakukan kekerasan kepada kelompok lain.
Semua agama, sebut Obama, baik Islam, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha, Konghucu, maupun penganut ajaran kemanusian memiliki hukum emas (Golden Rule) yang sama, yakni mengajak para pemeluknya untuk mencintai dan menghargai sesama manusia.
Apapun yang kita pilih sebagai keyakinan kita, marilah kira mengingat bahwa tidak ada agama yang menjadikan kebencian sebagai inti dari ajarannya, ujar Obama.
Indikasinya dia cermati dari kemampuan Obama mendekati negara sentra Islam. Apalagi isi pidatonya di Kairo, Mesir membuka cakrawala hubungan baru dunia Islam atas pembangunan hubungan baru Barat dengan Timur.
Pendekatan semacam ini, ulas Din, mengatasi rasa Islamophobia warga AS terhadap kaum Muslim. Hal ini terbukti dengan prosentase ukur penelitian yang melihat akumulasinya berkurang dari sebelumnya, 54 persen menjadi 40 persen.
"Peluang yang terbuka ini tidak dimanfaatlan optimal oleh Indonesia. Padahal AS menyisakan kekuatan besar, center of excellent untuk meraih gelar pendidikan dan kerja sama ekonomi," terang Din.
Harapan sekaligus peluang terbuka karena saat berada di Islamic World Forum maupun kala bertemu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Obama menjanjikan comprehensive partnership. Kesepakatan lanjutan, ungkap Din, Seharusnya direalisasikam dalam dua tahun terakhir di bidang pendidikan dan ekonomi atas dasar saling menguntungkan. Din menilai, tidak menutup investasi asing terutama di mineral dan pusat migas.
Sumber : suaramedia.com
0 komentar:
Posting Komentar