Muslim Belgia Didenda Jika Keluar Mengenakan Burqa |
BRUSSELS – Seorang wanita Muslim Belgia diperintahkan membayar 200 euro (USD 300) karena mengenakan burka di tempat umum, koran La Capital melaporkan pada hari Kamis.
Wanita itu ditahan saat mengantar anaknya ke sebuah sekolah Islam di Etterbeek, Brussels, Belgia. Awalnya ia diperintah untuk membayar denda 35 euro karena melanggar sebuah larangan lokal menutup wajah di tempat umum.
Ketika wanita itu tertangkap mengenakan pakaian yang sama untuk kedua kalinya, ia didenda 200 euro, namun menolak untuk membayar dan menghadap ke pengadilan.
"Peraturan adalah peraturan, dan kami harus mematuhinya," ujar walikota Vincent De Wolf.
Komunitas Muslim Belgia berjumlah sekitar 400.000 hingga 600.000 orang.
Hal tersebut semakin diperburuk dengan adanya larangan mengenakan jilbab di kelas sekolah-sekolah negeri berbahasa Belanda di Belgia.
Larangan itu akan diterapkan di 700 sekolah di kawasan utara Flanders, termasuk beberapa sekolah di Brussels.
Larangan itu menyusul protes yang dilakukan setelah dua sekolah di Antwerp bulan ini bergabung dengan sekolah-sekolah lain yang telah melarang pemakaian jilbab.
Menanggapi keluhan oleh seorang pelajar di salah satu sekolah, pengadilan admistratif tertinggi Belgia memutuskan bahwa sekolah-sekolah tidak dapat mmbuat keputusan itu sendiri.
Sekolah-sekolah di Belgia sebelumnya telah menikmati hak otonomi atas keputusan-keputusan semacam itu, dengan sepertiga dari mereka membolehkan pemakaian jilbab, sedang yang lain melarang, dan sisanya tidak memberikan anjuran resmi apa pun.
Dewan Sekolah Flemish mengatakan bahwa larangan di sekolah-sekolah negeri akan diperkenalkan secra bertahap untuk memberikan waktu penerapan bagi mereka yang belum melarang pemakaian jilbab.
Sekolah-sekolah di Flanders yang didanai oleh komunitas Belgia lainnya – kebanyakan sekolah Katolik dijalankan oleh pemerintah kota – tidak wajib melaksanakan perintah itu.
Pengelola sekolah di kota Antwerp mengumumkan larangan pemakaian jilbab mulai tahun ajaran baru 2010.
Perdebatan serupa kini juga sedang terjadi di Wallonia dan Brussels.
Kontroversi telah muncul di sejumlah negara Eropa beberapa tahun terakhir ini mengenai pemakaian jilbab dan pakaian relijius lainnya di institusi-institusi negara atau publik.
Sumber : Berita SuaraMedia
0 komentar:
Posting Komentar