 |
| ilustrasi |
NEW YORK - Muslim Amerika Serikat, mencoba menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa isyarat. Namun, keinginan itu ternyata membutuhkan banyak biaya.
Davi Braker dalam editorial Halaman web Examiner, mengatakan Organisasi Muslim Tuna Rungu Global (GDM) meluncurkan sebuah kampanye untuk menerjemahkan Alquran ke bahasa isyarat standar Amerika atau ASL. Salah satu caranya dengan membuat DVD video dan audio terjemahan Alquran dalam bahasa isyarat.
Barker mengatakan dengan melihat video tersebut, bahasa isyarat nampak tak menghilangkan keindahan bacaan Al-Qur'an. Setiap ayat nampak keindahan logika intuitif bahasa.
"Anda mungkin akan berkata bahwa itu adalah sajak, dan melebarkan makna di dalamnya," ujar Barker yang merupakan seorang mualaf warga AS tersebut.
Untuk program tersebut, GDM tentu membutuhkan dana yang tak sedikit. Untuk satu surat Al-quran saja, GDM merogoh kocek sekitar 1.350 dolar AS atau sekitar Rp 10 juta. Jika dikalkulasi, maka GDM membutuhkan lebih dari Rp 1,1 miliar untuk mempoduksi 114 surat Alquran.
Sumbangan pun menjadi sumber pendanaan utama GDM. Mengingat organisasi tersebut bergerak secara non-profit. Meski bukan negara mayoritas penduduk muslim, AS menjadi rumah bagi enam hingga delapan juta muslim.
Sebanyak 28,8 juta warga AS merupakan tuna rungu. Sementara GDM merupakan satu-satunya organisasi di AS yang bergerak dalam penyediaan berkebutuhan khusus para penyandang cacat tuna rungu di Negeri Paman Sam tersebut.
"Ini (alih bahasa Alquran ke bahasa isyarat) akan menjadi akses pertama mereka (para tuna rungu) untuk mendapatkan pesan Alquran dalam bahasa pertama mereka," kata Barker.
Untuk memanfaatkan program tersebut, GDM pun meminta organisasi-organisasi muslim untuk menyediakan fasilitas interpreter ASL di setiap masjid dan acara Islam. Sehingga kerja keras GDM dapat dirasakan Muslim Tuna Rungu tak hanya di AS, namun juga di seluruh penjuru dunia.
Selain membuat alih bahasa Alquran ke ASL, GDM juga membuat rekaman video bahan pembelajaran agama bagi muslim tuna rungu. Organisasi tersebut juga memfasilitasi juru ASL untuk acara-acara Islam.
Mereka bertekad menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan muslim tuna rungu di tengah komunitas Islam.GDM merupakan organisasi resmi AS yang baru berdiri 2005 lalu. Didirikan oleh muslim tuna rungu, GDM memberikan solusi bagi hak asasi dan kebutuhan muslim tuna rungu di seluruh dunia.
"Seorang Muslim Ummah yang mengakui hak-hak muslim tuna rungu dan berusaha secara aktif untuk menjamin bahwa seluruh mslim berhak mendapat akses ini, untuk menyokong kemajuan muslim tuna rungu ke dalam Umat Islam, serta untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu Muslim tuna rungu dalam komunitas muslim yang lebih luas," kata visi dan misi GDM dalam website resmi organisasi.
Sumber : Karta Raharja Ucu (ROL)
0 komentar:
Posting Komentar