:
  • SELALU TERCEPAT DAN SELALU MEMAHAMI

    SELECT YOUR LANGUAGE


    Powered By Google Translate

    Menapaki Sejarah Penulis Sufi Klasik: Hakim Jami' ! [2]


    ilustrasi (ilustrasi (blog.science.gc.ca)

    Dalam penyebaran sufi, Hakim Jami' menempatkan beberapa nama sebagai guru, seperti Plato, Hippocrates, Pythagoras dan Hermes Trismegistos.

    Berikut sejumlah petikan karya Jami':

    Tumbuh Subur
    Jika gunting tidak digunakan setiap hari untuk menggunting janggot, maka tidak akan melebihi panjang janggut itu sendiri karena pertumbuhannya yang subur, seolah-olah menjadi kepala.

    Kesatuan
    Cinta menjadi sempurna jika melebihi cinta itu sendiri Menjadi Satu dengan maksudnya; Menghasilkan Kesatuan Dzat.

    Shalat dan Hidung
    Aku melihat orang tengah sujud dalam shalatnya, dan berseru:
    "Engkau menempatkan beban hidungmu di lantai dengan alasan bahwa hal itu syarat orang shalat."

    Guru
    Penguasa adalah pelindung dan pengikutnya adalah rakyat.
    Ia harus menolong dan menyelamatkan mereka, tidak mengeksploitasi dan merusak mereka.
    Apakah pelindung untuk rakyat, atau rakyat untuk pelindung?

    Cinta
    Cinta manusia kebanyakan mampu meningkatkan manusia pada pengalaman cinta sejati.

    Awan Kering
    Awan kering, tidak berair, tidak dapat memberi hujan yang berkualitas.

    Penyair dan Tabib
    Seorang penyair mengunjungi tabib. Ia berkata, "Aku mengalami berbagai gejala mengerikan. Aku tidak bahagia dan tidak nyaman, rambut, tangan dan kakiku seolah disiksa."

    Tabib menjawab, "Apakah benar bahwa engkau belum mengeluarkan komposisi puisimu yang terbaru?"

    "Benar," jawab penyair.

    "Bagus sekali," jawab si tabib, "Bawakanlah dengan bagus!"

    Ia melakukannya, dan atas perintah tabib, ia bersyair baris demi baris berulang-ulang.

    Kemudian tabib berujar, "Berdirilah, karena engkau sekarang sudah sembuh. Apa yang engkau rasakan dalam tubuhmu adalah pengaruh dari fisikmu. Sekarang sudah bebas, engkau sehat lagi."

    Pengemis
    Seorang pengemis menuju sebuah pintu, menanyakan sesuatu yang dapat diberikan kepadanya. Si pemilik (pintu) menjawab:

    "Maaf, tidak ada seorang pun di dalam."

    "Aku tidak menginginkan siapa pun," jawab pengemis, "Aku ingin makanan."


    Sumber : ROL


    0 komentar:

    Posting Komentar