Di pintu Masjid kota Castres, Sangat Terlihat Lambang Nazi Yang Di Torehkan Oleh Penyerang Rasis. |
CASTRES, PERANCIS - Sebuah laporan polisi mengatakan ada penyerang yang telah menuliskan slogan Nazi dan menggantung kaki babi di sebuah Masjid di selatan Perancis.
Menteri Dalam Negeri Brice Hortefeux telah mencela tindakan "penodaan keji dan rasis" pada Masjid di kota Castres.
Polisi mengatakan swastika itu dicat hitam dan slogan-slogan termasuk salut a la Hitler "Sieg Heil" dalam bahasa Jerman, "Perancis untuk Perancis" dalam bahasa Perancis, dan "White Power" dalam bahasa Inggris yang tertulis di Masjid.
Hortefeux berkata bahwa siapapun yang ditemukan bertanggung jawab atas penodaan pada hari Minggu itu harus "dihukum berat".
Penyerang secara sporadis menaburkan tulisan anti-Muslim atau grafiti anti-Semit di situs keagamaan, pusat-pusat budaya dan pemakaman di Perancis – rumah dari populasi terbesar baik Muslim maupun Yahudi di Eropa Barat.
Insiden jenis ini berkembang biak dalam beberapa pekan terakhir. Namun mereka tidak datang dari mana-mana. Ada hubungan langsung dengan kedua pengoperasian tema identitas nasional oleh Sarkozy dan berbagai pernyataan rasis dari Neanderthal UMP dan dengan suara yang mendukung larangan menara di Swiss.
Namun, tanggung jawab ini dibagi dengan sayap kiri yang umumnya menurun sejak awal kontroversi mengenai proposal jilbab untuk melarang burqa yang dibuat oleh wakil Komunis Andre Gerin, melawan atau bahkan untuk mengidentifikasi Islamofobia ini apa adanya. Bahkan mengingat Perdana Menteri Sosialis Pierre Mauroy yang menyalahkan 'Islamis' "berada di balik serangan pada tahun 1980-an".
Dari undang-undang tahun 2004 yang melarang simbol-simbol keagamaan di sekolah-sekolah, hukum yang didukung dan diplih oleh sayap kiri, terlepas dari beberapa pengecualian demi penghormatan, ada keterkaitan langsung ke penodaan kuburan dan bangunan agama Islam bahwa penghinaan verbal semakin meningkat terutama karena ada dugaan Islam tidak sesuai dengan serta mengancam 'nilai-nilai' mereka.
Pada bulan Oktober sejumlah rasis di Perancis menyerang sebuah Masjid, mengotorinya dengan simbol-simbol Yahudi dan tulisan-tulisan yang menghina Islam.
Menurut sebuah koran lokal La Depeche, grafiti rasis yang berbunyi "Kematian untuk tikus-tikus" dan "ras kotor keluarlah!" dan sebuah simbol bintang David Yahudi digambar dengan cat hitam di dinding Masjid kota Tarbes, kawasan Hautes-Pyrenees, Perancis.
Pengelola Masjid, yang telah berdiri sejak tahun 1993 dan sering didatangi oleh Muslim Maroko ini, Ali El Yahya, mengatakan bahwa mereka mengajukan keluhan resmi ke pihak kepolisian atas serangan rasis tersebut. Kepolisian telah melanjutkan investigasi terhadap serangan tersebut.
Selama Ramadan, hal yang sama pun terjadi. Pelaku vandalisme menggantung sebuah kepala babi di depan pintu ruangan sholat di Perancis Timur dan menggambari bangunan tersebut dari atas hingga bawah dengan swastika dan grafiti anti Islam, polisi berkata pada hari Rabu.
Seorang pejalan kaki yang kebetulan lewat sebelumnya pada hari Rabu setelah menemukan kepala babi yang digantung dari pintu dan kaki-kaki babi dari tirai di pusat ruangan sholat. Pusat ibadah tersebut adalah bagian dari pusat komunitas Afrika Utara di pinggiran kota Toul.
Masjid di tersebut dipenuhi tulisan yang berbunyi "Perancis untuk orang Perancis", "Ini adalah Nazi" dan "Jangan sentuh babi saya,". (iw/ap/pr)
Berita Dari : suaramedia.com
0 komentar:
Posting Komentar