:
  • SELALU TERCEPAT DAN SELALU MEMAHAMI

    SELECT YOUR LANGUAGE


    Powered By Google Translate

    Eropa Dihebohkan Dengan Adanya Walikota Yang Berjilbab.



    Amra Babic terpilih sebagai walikota pertama yang
    mengenakan jilbab di negara Eropa (Foto: APF)
    VISOKO – SEJARAH baru telah tercipta. Amra Babic, berusia 43 tahun , berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah setelah memenangi pemilihan wali (pilwali) Kota Visoko, Bosnia Herzegovina. Itu terkait dengan statusnya sebagai muslimah yang berhijab (jilbab). Babic pun tak hanya tercatat sebagai wali kota perempuan pertama yang berjilbab di negerinya, tetapi juga di seantero Eropa.
    Sebelumnya ia bekerja sebagai akuntan bank dan menjabat menteri keuangan tingkat regional sebelum mencalonkan diri sebagai walikota. Ia memutuskan memakai jilbab setelah suaminya terbunuh dalam peperangan saat bertugas di tentara Bosnia yang dilanda perang.
    Buat Babic, agama dan kerja keras berhasil mengatasi kepedihannya akibat ditinggalkan suaminya serta membesarkan tiga putranya dan memburu karir.
    Ia menganggap jilbab sebagai “hak manusia”. Menurutnya, kemenangannya itu membuktikan bahwa mentaati ajaran Islam sejalan dengan nilai-nilai demokrasi barat.

    “Saya ada di timur dan ada di barat. Saya bangga menjadi seorang Muslim dan seorang warga Eropa. Saya berasal dari negara dimana agama dan kebudayaan hidup berdampingan satu sama lain. Semuanya itu menjadi identitas saya,” tambahnya.
    Bosnia adalah sebuah negara kecil di Semenanjung Balkang dan dihuni tiga etnis terutama Muslim Bosnia, etnis Serbia dan etnis Kroasia. Penduduknya berjumlah hampir empat juta jiwa untuk Bosnia dan Herzegovina, sekitar 40 persen adalah orang Muslim, 32 persen orang Kristen Ortodoks dan 10 persen orang Katolik.
    Islam menganggap jilbab sebagai keharusan berpakaian bagi Muslimin, bukan simbol agama. Sekitar 45.000 penduduk Visoko berharap agar Babic memainkan peran aktif dalam kebangkitan Bosnia dari keterpurukan akibat perang.
    Setelah satu dekade diguncang perang Balkan, Bosnia masih mencoba bangkit dari keterpurukan. Bosnia terlibat perang saudara pada 1992 yang menewaskan 200.000 orang dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal saat pasukan Serbia melancarkan kampanye pembersihan etnis melawan Muslim Bosnia.
    Selama 43 bulan perang, hampir dua juta orang melarikan diri dari rumah, setengah juta dari mereka masih terdaftar sebagai pengungsi. Pada bulan-bulan terakhir perang selama tiga tahun, pasukan Serbia yang dipimpin Jendral Ratko Mladic, menguasai Srebrenica dan membunuh 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim


    0 komentar:

    Posting Komentar