:
  • SELALU TERCEPAT DAN SELALU MEMAHAMI

    SELECT YOUR LANGUAGE


    Powered By Google Translate

    Muallaf Dan Gitarnya Mampu Jembatani Muslim - Dunia Barat !


    Yusuf Islam
    LOS ANGELES – Seorang penyanyi Muslim Inggris terkenal, Yusuf Islam melihat musiknya dan lagu-lagunya dapat menjadi sebuah jembatan antara dunia Muslim dan dunia Barat.

    "Saya merasa bahwa saya telah diberi sebuah posisi dan tempat dalam dunia ini yang mana posisi tersebut cukup unik," Islam mengatakan pada CNN pada minggu, 25 November lalu.

    "Fakta bahwa saya adalah seorang Barat oleh kelahiran saya dan bahwa saya adalah seorang Muslim pada waktu yang bersamaan – dan hidup dalam masa sekarang dimana sepertinya terdapat semacam sebuah gaya tarik pemecah dalam polaritas – dibutuhkan adanya jembatan-jembatan.

    "Saya pikir musik merupakan satu diantara cara terbaik untuk menjembatani semua jarak tersebut."

    Islam, yang sebelumnya dikenal sebagai Cat Stevens, melakukan konser pertamanya di Los Angeles minggu lalu, ini merupakan pertama kalinya ia di Amerika Serikat setelah 33 tahun.

    Memainkan lagu-lagu baru dan lama selama lebih dari satu jam, musisi 60 tahun tersebut menikmati taburan penonton yang kebanyakan para bintang.

    "Anda tidak mengerti," Penyanyi dan penulis lagu Amerika Serikat, Michelle Branch dengan mata berair mengatakan.

    "Saya belajar bagaimana memainkan gitar dengan buku lagu Cat Stevens!"

    Yusuf Islam berpindah agama menjadi Islam pada 1977 dan sejak itu menjadi sebuah pelopor suara dalam dua juta Muslim Inggris.

    Yayasan amal yang terdaftar dalam PBB miliknya, Small Kindness, menyediakan bantuan kemanusiaan, melalui bantuan langsung begitu juga dengan program sosial dan dan program pendidikan, kepada anak-anak yatim dan keluarga-keluarga di Bosnia, Kosovo, Iraq dan daerah lain di dunia.

    Pada 2003, Islam dianugrahi "The World Social Award" untuk kerja bantuan kemanusiaannya.

    Pada November 2004, ia diberi penghargaan dengan penghargaan "Man for Peace" oleh sebuah komite pemenang hadiah Nobel perdamaian.

    Prasangka

    Islam menyesali bahwa agama Islam dinodai oleh media Barat.

    "Saya dulu berprasangka – sama halnya dengan orang-orang tentang Islam," ia mengatakan.

    Penyanyi terkenal tersebut mengingat kembali masa-masa ketika ia memutuskan untuk berpindah ke Islam di puncak ketenarannya.

    "Saya diberi kesempatan untuk membaca sumber yang sebenarnya, Al-Quran sendiri, tanpa seseorang pun memaksa saya atau memeriksa dengan teliti pundak saya dan mengatakan, Bagaimana menurutmu? pada waktu itu saya sendiri di dunia saya sendiri.

    "Semakin saya membaca Al-Quran, semakin saya menyadari bahwa hal ini seperti sebuah matriks yang menakjubkan dari hubungan dengan Kristen dan Yahudi," ia mengatakan.

    "Yang saya maksud adalah, Yesus, Musa, agama dari nabi Ibrahim dalam buku ini (Al-Quran)! Dan saya mengatakan, Wow, bagaimana bisa saya tidak mengetahui hal ini sebelumnya? ini merupakan semacam sebuah rahasia."

    "Jadi hal itu seperti semacam penemuan, dan banyak orang, yang saya tidak berpikir, telah melewati proses tersebut karena mereka telah melihat Islam sebagai sebuah pokok berita – dan anda tidak pernah belajar apa pun tentang berita utama. Karena berita utama, seperti yang anda ketahui sendiri – orang-orang mengarang semua hal tersebut, saya berbicara jujur."

    Di bawah pemerintahan Bush sebelumnya, Islam ditolak aksesnya untuk ke Amerika Serikat dan namanya ditempatkan pada sebuah daftar orang yang dilarang melakukan penerbangan.

    "Saya merasa dipilih! Saya merasa tiba-tiba, saya disapa. "Pria ini berdiri di pihak perdamaian, dan mereka tidak akan mengijinkan ia masuk.

    "Hal ini benar-benar merupakan sebuah lelucon, dalam satu cara, karena pribadi saya sekarang dan semacam hal-hal yang menyindir dengan menempatkan saya dalam daftar tersebut dengan orang-orang lain yang sangat berbahaya."

    Tetapi keadaan mengambil sebuah balikan baru di bawah Amerika Serikat pemerintahan Barack Obama.

    "Saya di sini sekarang (di AS), jadi segalanya seperti bekerja dengan sendirinya. Tetapi terdapat pemerintahan baru, seorang Presiden Baru, dan ini merupakan sebuah hari baru yang hebat."

    Islam diketahui juga pernah menciptakan sebuah lagu sebagai rasa simpatinya terhadap korban kekejaman Israel di Palestina.


    Dari : (Berita SuaraMedia) 


    0 komentar:

    Posting Komentar