ilustrasi |
Bank Dunia menggandeng seribu hacker (peretas) untuk meningkatkan akses sanitasi masyarakat miskin di dunia. Para hacker itu dirangkul dalam ajang bertajuk ‘Sanitation Hackaton’ (SH)
“Programer komputer dan spesialis teknologi informasi lainnya dari 40 kota di dunia mengembangkan 181 perangkat lunak aplikasi baru untuk membantu meningkatkan akses 2,5 miliar warga miskin,” kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (6/12).
SH merupakan ajang bagi pemangku kepentingan untuk mengajukan masalah untuk dijawab oleh para hacker dengan menggunakan perangkat teknologi terbaru. Tujuannya, untuk menciptakan solusi terbaru dari masalah tersebut.
Dalam ajang ini, beberapa aplikasi baru yang dikembangkan antara lain ‘Mapsh’. Ini merupakan aplikasi yang memudahkan pemerintah India memverifikasi komunitas yang telah mencapai status Open Defecation Free (ODF).
Yaitu, status ketika para warganya di sekitar daerah tersebut tidak ada lagi yang melakukan tindakan buang air besar secara sembarangan.
Ada pula aplikasi yang dikembangkan berdasarkan sistem SMS dan berbasis lokasi. Aplikas ini dapat melacak tingkat pengosongan septic tank. Sehingga dapat membantu efisiensi dari proses koleksi dan akuntabilitas dari proses pembuangan. Mulai dari pergerakan truk dan pembuangan ilegal yang tidak pada tempatnya.
“Kami percaya, solusi teknologi dapat membantu kami menyediakan sanitasi kepada lebih banyak warga miskin dan dapat menyelamatkan lebih banyak anak-anak dari penyakit,” papar dia.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar