ilustrasi |
Khairun nas anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Ini adalah hakikat penting dalam menjalin hubungan interaksi antarsesama manusia.
Dan, mewujudkannya membutuhkan lompatan yang tidak gampang. Butuh hijrah sosial. Melibatkan tiap individu untuk mewujudkan kemaslahatan bersama.
Menurut Dosen Fakultas Pendidikan dan Keguruan Unida Bogor, Dr Amir Mahruddin, dalam konteks maknawi Muharam, refleksi diri dilakukan dengan mengacu pada surah al-Ashr tentang waktu.
“Jika dalam waktu 12 bulan tidak melakukan perubahan individu maupun sosial, termasuk orang-orang yang merugi,” kata Amir.
Menurut Ketua Lembaga Pengkajian dan Penerapan Tauhid Unida Bogor ini, wujud hijrah yang dilakukan umat Islam diawali dengan muhasabah, introspeksi diri, merenungi apa yang telah dilakukan selama ini.
Apakah kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat atau sebaliknya menjadi masalah di masyarakat? Andaikan sudah melakukan sesuatu di masyarakat, apakah karena Allah atau hanya untuk mencari popularitas.
Dari hasil introspeksi diri, lanjut Amir, harus ditindaklanjuti dengan melakukan bukti nyata, mujahadah. Mulailah melakukan perubahan amal saleh yang bermanfaat bagi umat. Wujudnya dari hal yang kecil seperti silaturahim dengan tetangga, aktif di masyarakat. “Semua ini dilakukan dalam rangka muqarabah, yaitu mendekatkan diri kepada Allah,” ujarnya.
Amir menegaskan, dalam Surah al-Ashr diingat pula agar manusia saling berwasiat, maksudnya mengingatkan satu sama lain di jalan Allah. Wujud nyatanya dengan memberikan masukan, solusi menuju perubahan yang lebih baik.
“Kita bisa menyampaikan masukan kepada pemerintah, pejabat dengan cara yang baik. Mereka pun harus mau menerima masukan selama didasari dengan keimanan,” kata dia.
Oleh karenanya, manfaatkan momentum Tahun Baru Hijriah ini untuk melakukan refleksi sosial. Karena Allah lebih melihat kesalehan sosial daripada kesalehan individu. Karena kesalehan sosial, tantangannya lebih besar dibandingkan individu.
Sumber Referensi : ROL
0 komentar:
Posting Komentar