Oleh : Reporter :
Arif Fajar Ardianto
Kota Surabaya didaulat
menjadi tuan rumah Kongres II Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Dipilihnya Kota Surabaya berdasarkan Rakernas II JKPI di Pekalongan pada
1-3 April 2012. Kegiatan ini akan berlangsung mulai 22 hingga 24
Oktober 2012.
Sebanyak 48 kota/kabupaten anggota JKPI yang
diwakili oleh kepala daerah atau pejabat terkait hadir dalam kongres
tahun ini. Mereka akan mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan selama 2
hari penyelenggaraan. Beberapa acara yang dimaksud antara lain, pameran
foto heritage, pameran UMKM, city tour, dan sidang anggota JKPI pada
Selasa (23/10) di Hotel Majapahit.
Tujuan forum tersebut adalah
untuk memperkokoh akan pentingnya pusaka alam, budaya, dan saujana.
Selain itu untuk menyusun strategi kesinambungan gerakan pelestarian
pusaka, serta membangun jaringan pelestarian di tingkat ASEAN.
Mengawali
rangkaian kegiatan, pada hari pertama para peserta di ajak berkeliling
Surabaya, mengunjungi beberapa cagar budaya dan tempat-tempat yang
kental nuansa budaya. Senin (22/10/2012). Rombongan yang diangkut 3 bus
mulai beranjak dari Taman Surya. Lokasi pertama yang dikunjungi yakni
Klenteng Hok An Kiong dan rumah Abu Han di kawasan pecinan Jl Coklat.
Di sana, para peserta disambut atraksi barongsai dan tarian liang-liong.
Tak hanya itu, mereka juga disuguhi kuliner khas Cina. Seperti bakpia,
bakpao, kuetok, bacang, kue mangkok, mocha.
Selanjutnya, peserta
meluncur ke wisata religi Sunan Ampel kemudian singgah di eks De
Javasche Bank (museum Bank Indonesia). Di museum yang terletak di Jl
Garuda itu, peserta melihat koleksi pecahan mata uang lama sembari
menikmati arsitektur dan ornamen bangunan zaman kolonial Belanda yang
masih kokoh berdiri.
Setelah itu, perjalanan dilajutkan menuju ke
rumah Alm Roeslan Abdul Gani di kampung Plampitan. Di sana rombongan
disuguhi jajanan pasar dan makanan khas Surabaya seperti tahu campur,
tahu tek, rujak uleg, dengan iringan musik gamelan jawa.
Tempat
terakhir yang dikunjungi adalah Rumah Sakit Darmo lalu kembali ke Taman
Surya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek
Widayati mengatakan dalam city tour peserta diajak berkunjung ke
beberapa bangunan cagar budaya. Tujuannya untuk mengenalkan bahwa kota
Surabaya mempunyai komitmen tinggi dalam memelihara bangunan cagar
budaya.
"Kita ingin menunjukkan kepada mereka bahwa di Surabaya
masih banyak bangunan cagar budaya yang terpelihara dengan baik dan
masih berfungsi," terangnya di sela-sela perjalanan.
Sumber : beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar