ilustrasi |
Kau tahu? Engkau tercipta dengan fitrah kebenaran. Ada Nur Illah yang Allah titipkan dalam hatimu. Sehingga saat kelak kau mengarungi bahtera kehidupanmu, hati akan beri wanti-wanti tiap kali kau hendak melakukan apa yang tidak Allah ridhai. Ya, hatimu itu kan mengarahkan kau kepada jalanNya…
Semua dosa, semua maksiat, semua perbuatan yang melanggar syariat Allah pasti akan membuat hatimu tidak tenang. Pernahkah kau melihat orang yang hendak mencontek itu tenang? Pernahkah kau melihat orang yang hendak mencuri itu tenang? Pernahkah kau melihat orang yang tengah berbohong itu tenang?
Pernahkah??
Karena hati pasti katakan TIDAK pada saat kita hendak melakukan hal yang salah. Karena hati pasti katakan JANGAN pada saat niat berbuat salah itu terlintas…PASTI!!
Tapi manusia seringkali tak berdamai dengan hatinya. Ia seringkali tak peduli pada apa kata hatinya.
Namun, kau tahu?
Sensor hati manusia bisa melemah karena dosa…tiap dosa mengukir noda hitam pada hati manusia. Sehingga, ketika berbuat dosa itu sudah terbiasa, ketika semua sisi hati telah tertutup noda…bagaimana bisa nur Illah itu bisa menembus kepekatan jiwa tuk kembalikan manusia ke jalanNya?
Biar ku analogikan…
Saat pertama kau melewati TPA (Tempat Pembuangan Akhir), kau pasti akan merasakan bau sampah itu begitu menusuk penciumanmu… Tapi coba kau perhatikan, tukang sampah atau penduduk dekat TPA itu…mereka sama sekali tidak mencium bau itu lagi. Mereka bahkan ada yang asyik aja makan dan ‘nongkrong‘ di sana. Tanya kenapa? Bukankah hidungmu dan hidung mereka di ciptakan oleh pencipta yang sama? Lantas?
Nah! Jelas kau tahu, itu karena mereka sudah terbiasa dengan baunya. Sehingga hidung mereka yang pada awalnya merasakan bau seperti yang kita rasakan, lambat laun melakukan penyesuaian…bau itu pun tak lagi tercium, bau itu bukan lagi suatu permasalahan bagi mereka!
Nah, kau tahu? Betapa penting hati yang bersih itu…
Maka, mari kita bersihkan hati kita…hapuskan noda itu dengan airmata taubat. Karena seringkali, kita berbuat dosa tapi tak sadar kalau berbuat dosa. Bahkan, seringkali kita mengadakan pembenaran-pembenaran dalam mempertahankan akhlak-akhlak tercela kita, perbuatan-perbuatan zhalim dan laku dosa kita.
Hati yang bersih, hati yang terhubung dengan Allah, akan tegas melarang diri berbuat dosa…perkataan hati akan terngiang di telinga…
Insya Allah.
Allahua’lam.
Oleh: Suryani (dakwatuna.com)
0 komentar:
Posting Komentar