INGGRIS - Melawan citra negatif terhadap Islam, seorang mahasiswa Muslim Universitas Leicester telah meluncurkan bisnis pakaian yang menyebar pesan-pesan positif tentang Islam kepada masyarakat.
"Orang-orang memiliki banyak kesalahpahaman tentang Islam," kata Umair Khan, seorang mahasiswa kedokteran, kepada Kantor Pers Universitas Leicester Jumat, 9 November, sebagaimana dilansir onislam.net.
"Saluran berita yang sering menampilkan kisah negatif tentang Muslim - yang tidak mencerminkan gambaran sesungguhnya dari komunitas Muslim pada umumnya. Ini (usaha pakaian) adalah cara berkenaan tentang hal itu," tambahnya.
Umair memulai bisnis di Leicester dengan nama 'Desain Molvi', untuk melawan citra negatif dan stereotip Muslim di seluruh dunia. Dia memproduksi t-shirt dan aneka baju bertuliskan pesan mengenai keislaman yang perlu diketahui oleh masyarakat. Berbagai pesan yang disampaikannya melalui desain pakaiannya antara lain 'Terrorism Hijacked My Religion”, “I’m a Tourist, Not a Terrorist”, and “Save Your Neighborhood - Say No to Rioting”.
Pesan menarik lainnya yakni, “Islam: 0% APR” mengacu pada bunga nol persen dari perbankan syariah, “Keep Calm and Avoid Haraam”.
"Baju-baju itu membantu kami melakukan percakapan dengan orang-orang," kata Umair.
"Kami mendapatkan pesan dari pelanggan kami yang memberitahu kami tentang percakapan yang mereka buat dengan orang-orang yang telah melihat kaus Molvi. Seorang non-Muslim bisa meminta mereka tentang apa artinya baju mereka, dan mereka memiliki kesempatan untuk menjelaskan pesan kausnya. "
Proyek ini dimulai dengan subsidi dari Enterprise Inc, yang didanai oleh European Regional Development Fund. Proyek ini memberikan dana bantuan sebesar 2.500 pounds kepada mahasiswa atau mahasiswa yang baru saja lulus untuk melakukan usaha.
Design Molvi mendapatkan apresiasi dengan 190.000 orang memberikan tanda suka di Facebook dan lebih dari 120.000 unique visitors yang mengunjungi websitenya hanya dalam waktu setahun. Pelanggannyapun juga dari berbagai negara antara lain Pakistan, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Australia, Kanada dan di negara lain di Eropa.
Model Positif
Profesor di universitas Leicester memuji usaha ini untuk menghadapi kejahatan rasial karena meningkatnya Islamophobia terhadap Muslim.
"Desain Molvi adalah cara yang sangat inovatif untuk mengatasi Islamophobia, itu adalah sarana yang sangat efektif menghadapi kesalahpahaman terhadap Islam, sementara pada saat yang sama, meningkatkan kesadaran tentang masalah Islamofobia di Barat," Irene Zempi, seoarang profesor di university of Leicester Fakultas Kriminologi, mengatakan.
"Ide ini adalah inspiratif dan mudah-mudahan akan berkontribusi dalam menghilangkan pandangan buruk seputar Islam dan Muslim," tambahnya.
Meskipun Umair berencana untuk mengejar karir di bidang kedokteran setelah ia selesai meraih gelar, dia ingin terus melanjutkan Desain Molvi. Dia juga berencana untuk memperluas jumlah produk lebih lanjut, seperti penutup ponsel dan aksesoris.
Inggris adalah rumah bagi minoritas Muslim yang cukup besar, diperkirakan hampir 2,0 juta.
Sumber : muslimdaily.net
0 komentar:
Posting Komentar