:
  • SELALU TERCEPAT DAN SELALU MEMAHAMI

    SELECT YOUR LANGUAGE


    Powered By Google Translate

    Fatwa : Kelompok Ulama Saudi Larang Wanita Tayang Di TV ?



    RIYADH - Kelompok Ulama Saudi mendesak menteri informasi Saudi yang baru pada Minggu lalu untuk mengeluarkan larangan kepada para wanita untuk tampil di media seperti TV ataupun surat kabar, menjelaskan bahwa negara tersebut merupakan negara religius sehingga kebijakan mereka sangat ketat dalam menyaring modernisasi.

    Dalam sebuah pernyataan, 35 ulama beserta Abdel Aziz Khoja, yang ditunjuk oleh Raja Abdullah pada tanggal 20 November lalu, melarang pemutaran musik dan pertunjukkan musik di televisi.

    "Besar harapan kami bahwa bentuk baru media akan tercipta oleh Anda," katanya dalam pernyataan. "Kami telah memperhatikan bagaimana menjadikan budaya yang Islami baik dalam Kementerian Informasi dan Budaya, di televisi, radio, media, klub budaya dan di pameran buku."

    Walaupun menimbulkan tekanan pada menteri baru, rekomendasi tersebut mungkin sedikit berpengaruh. Khoja menunjukkan bahwa ini merupakan bagian dari program pemerintahan Abdullah untuk mengurangi tokoh-tokoh "berbahaya" yang muncul dalam media Arab yang dikhawatirkan dapat merusak moral pemuda Arab.

    "Tidak ada perempuan Saudi akan muncul di TV, tidak peduli apapun alasannya," menurut pernyataan. "Tidak ada gambar perempuan Saudi yang akan muncul di surat kabar dan majalah."

    Arab Saudi merupakan salah satu negara yang memegang teguh ajaran Islam yang melihat pertemuan antar gender adalah sebagai hal yang dilarang dan meyakini pemutaran musik melanggar nilai-nilai Islam.

    Mantan Menteri Informasi, Iyad Madani, menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan para Ulama sejak beberapa tahun lalu dengan membolehkan pemerintah mengembangan musik di TV dan wawancara wartawan perempuan terhadap pria, meskipun Saudi memiliki aturan sangat ketat mengenai pemisahan antar gender.

    Perempuan juga tampil di televisi Saudi dengan menampilkan wajah-wajah mereka, meskipun sebagian besar publik secara keseluruhan sangat menutup diri.

    Surat kabar seringkali mempublikasikan gambar-gambar perempuan Saudi, meski kebanyakkan menggunakan penutup kepala mereka, sedangkan gambar yang ditampilkan dalam hiburan Barat memperlihatkan lengan dan potongan baju dengan leher rendah.

    Para Ulama tersebut termasuk profesor yang sangat konservatif, berasal dari Universitas Imam, penelitian akademik Islam, seorang hakim di pengadilan di wilayah Taif dan beberapa pegawai pemerintah.

    Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner, dalam pertemuannya dengan para pejabat Saudi, mengatakan dalam sebuah konfrensi pers bahwa selama Sabtu siang dia duduk diantara ahli bedah wanita Saudi dan wartawan wanita. Dia memaparkan bahwa salah satu wanita diizinkan untuk melakukan operasi sedang lainnya diperbolehkan untuk mengajar, bahkan keduanya diijinkan untuk mengemudi.

    "Saya tidak menemukan sesuatu yang aneh," katanya. (hd) dikutip oleh Halindshop.blogspot.com


    0 komentar:

    Posting Komentar